Dihimpun CNN Indonesia, Senin (11/4), berikut ratusan mahasiswa yang berasal dari berbagai universitas di Jakarta menggelar demonstrasi menolak perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan pemilu.
Itu adalah rangkaian dari demo mahasiswa beberapa hari terakhir menolak wacana penundaan pemilu, perpanjangan masa jabatan presiden atau Joko Widodo (Jokowi) tiga periode, hingga memprotes kenaikan harga BBM, tarif PPN, kelangkaan minyak goreng, dan lainnya.
“Sebelum demonstrasi kemarin, ketika isunya sudah besar dan tekanan luar biasa dahsyat dan menggema, pada Minggu kan presiden ambil langkah cepat mengadakan rapat terbatas kabinet. Dia mengeluarkan statement,” kata Ujang kepada CNNIndonesia.com, Selasa (12/4).
Ujang mengatakan hasil atau dampak dari gerakan sosial seperti demo tak hanya dilihat pascaaksi dilakukan. Bahkan, keberhasilan itu bisa saja terwujud, minimal pemerintah sudah merespons atau mengabulkan tuntutan dari massa sebelum aksi digelar.
Oleh karena itu, Ujang menilai pernyataan Jokowi saat rapat terbatas kabinet soal Persiapan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 pada Minggu (10/4) lalu sebagai jawaban awal dari tuntutan mahasiswa.
Pendukung Wacana Penundaan Pemilu
Jurnalis The Diplomat dari Australia menulis penolakan Presiden Jokowi pada rapat kabinet. Jokowi memang baru-baru ini meminta jajarannya untuk tidak membahas “rumor” ini lagi.
Namun, The Diplomat menyorot bahwa “rumor” itu justru turut didukung oleh kabinet, seperti Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, serta beberapa partai seperti Golkar, PKB, dan PAN.
“Mungkin booster yang paling utama diberikan oeh Menko serba bisa Luhut Pandjaitan yang berbicara dalam rekaman bahwa mayoritas warga Indonesia mendukung ide tersebut,” tulis The Diplomat.
Sebelumnya, Menko Luhut Binsar Pandjaitan mengaku punya “big data” yang menunjukkan bahwa mayoritas orang RI setuju penundaan pemilu 2024. Namun, data itu belum diungkap Luhut ke publik.
4 Isi Tuntutan BEM SI
1. Mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.
2. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.
3. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen, bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode.
4. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab.
Koordinator BEM Seluruh Indonesia (BEM SI), Kaharuddin buka suara jelang aksi demonstrasi 11 April 2022.
Kaharuddin mengatakan saat ini sejumlah mahasiswa dari Riau yang akan mengikuti demo 11 April 2022 sudah berada di Jakarta.
“Kami sejumlah mahasiswa dari Riau sudah bergabung di Jakarta, untuk aksi yang rencananya Senin (11/4/2022) besok,” kata Kaharudin, dikutip dari TribunPekanbaru, Minggu (10/4/2022).
Presiden BEM Universitas Riau ini menjelaskan tidak semua mahasiswa dari Riau berangkat ke Jakarta untuk mengikuti demontrasi di Jakarta.
Menurut BEM SI, aksi nasional ini dihadiri oleh seluruh kampus se-Indonesia yang terdiri dari 18 kampus di antaranya , UNJ, PNJ, IT-PLN, STIE SEBI, STIE DHARMA AGUNG, STIS AL WAFA, IAI Tazkia, AKA Bogor, UNRI, UNAND, UNRAM, PPNP, UNDIP, UNS, UNY, UNSOED, SSG dan STIEPER.
“Mereka yang tidak jelas elemennya, mereka sebagian besar datang tidak mewakili elemen manapun hanya karena imbauan yang cukup viral untuk datang ke tempat unjuk rasa,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat kepada wartawan, Senin 11 April 2022 siang.
Dari puluhan remaja yang diamankan terdapat dua orang yang diketahui membawa senjata tajam. Keduanya telah didata dan dibawa ke Polda Metro Jaya.
“Sementara dua orang membawa senjata tajam ini masih kita data. Masih berjalan,” sambungnya.
Selain membawa senjata tajam, polisi juga menyita selongsong peluru yang dijadikan ikat pinggang dan jimat berupa kertas berisi tulisan arab yang disembunyikan di ikat pinggangnya.
“Jadi sesuai dengan perintah pimpinan, kami melakukan pemeriksaan pada pengendara yang melintas ke arah Jakarta, jangan sampai ada yang melintas membawa barang berbahaya dan membuat anarkis,” ungkap Ronny kepada wartawan, Senin 11 April 2022.
Menurut Ronny, penyekatan massa tersebut telah dilakukan sejak Senin pagi pukul 00.00 hingga kegiatan unjuk rasa selesai. Pihaknya mengerahkan 50 personel untuk penyekatan ini.
“Sebagai wilayah perbatasan antara Bogor, Tangerang Selatan dan Depok, kita siaga dengan kurang lebih 50 personel dibantu dengan anggota dari Polres Metro Depok,” kata Ronny.
Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengatakan tidak akan memberikan sanksi terhadap pelajar yang mengikuti demo mahasiswa BEM SI pada 11 April kemarin. Kepala Bagian Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah mengatakan pelajar yang ikut demonstrasi kemarin hanya diberi pembinaan.
Taga mengatakan pembinaan itu sesuai Pergub Nomor 86 Tahun 2019 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan Bagi Peserta Didik di Satuan Pendidikan dan Lingkungan Satuan Pendidikan.
“Kalau memang ada pelajar Jakarta yang terlibat atau tertangkap karena demo, kami akan berikan pembinaan edukatif,” kata Taga saat dihubungi Selasa, 12 April 2022.
credit image : kumparan.com