Dihimpun Kompas.com , Senin (18/4/2022), Tim SAR mengevakuasi korban yang terjebak di reruntuhan gedung retail modern Alfamart di Gambut Km 15, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Sebanyak 17 orang menjadi korban dalam peristiwa tersebut, lima korban diantaranya berhasil dievakuasi dan hingga kini tim gabungan terdiri dari Basarnas, TNI, POLRI dan relawan dibantu sejumlah alat berat masih terus berupaya melakukan evakuasi korban yang masih terjebak reruntuhan gedung retail modern Alfamart.

“Identifikasi dilakukan di ruang forensik RSUD Ulin Banjarmasin dengan cara pemeriksaan sidik jari, pencocokan data melalui KTP, konfirmasi terhadap keluarga dan teman korban melalui pakaian maupun aksesoris yang dikenakan korban,” jelasnya. Selain menggelar identifikasi jenazah korban, Polda Kalsel juga memberi pendampingan psikolog terhadap korban selamat maupun keluarga korban meninggal. Hal ini kata Rifa’i penting dilakukan untuk mengatasi trauma dan seluruh keluarga tidak tenggelam dalam kesedihan.

1. Dua Rumah Sakit layani trauma

Kepala Kantor Cabang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Banjarmasin Bunyamin Najmi menyampaikan dua rumah sakit menjadi pelayanan kesehatan trauma korban ambruknya bangunan Alfamart di Jalan Ahmad Yani KM 14 Gambut, Kabupaten Banjar, Kalsel pada Senin (18/4) yang memakan korban jiwa.

Dikatakan dia di Banjarmasin, Selasa, pihaknya sudah meninjau langsung lokasi kejadian serta mengunjungi para korban yang dirawat di rumah sakit, yakni, di RS Sultan Agung dan RS Ciputra.

 

Bunyamin menambahkan, bahwa pihaknya langsung mendata dan mencari informasi terkait korban musibah ambruknya bangunan ruko Alfamart yang menjadi peserta BPJAMSOSTEK agar segera ditangani dengan baik oleh pihak rumah sakit rekanan trauma centre BPJAMSOSTEK.

“Para korban yang menjadi peserta BPJAMSOSTEK akan ditanggung pengobatan sampai sembuh, karena termasuk dalam manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja yaitu biaya pengobatan tanpa batas sampai peserta dinyatakan sembuh,” jelasnya.

Bunyamin mengatakan, bersamaan dengan masih terus berjalannya proses evakuasi, pihaknya juga akan terus mendata korban tambahan yang menjadi peserta BPJAMSOSTEK agar para korban dapat segera mendapatkan manfaat dari Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (JAMSOSTEK) baik Program Jaminan Kecelakaan Kerja ataupun Jaminan Kematian.

Saat ditanya bangunan tersebut berdiri di lahan banjir, dan apakah bisa memicu kerusakan pada fondasinya, Ashar menjelaskan, lahan banjir akan berisi tanah endapan. Biasanya, sambungnya, tanah endapan adalah tanah lunak dan tidak mempunyai daya dukung yang baik. “Jadi secara awam, sebenarnya bukan fondasinya yang rusak, namun tanahnya yang tidak mampu mendukung beban. Dampaknya sama saja bangunannya tidak aman. Namun ini kondisi analisa secara umum,” jelasnya.

Terkait dengan bangunan yang sudah berusia 20 tahun, Ashar mengatakan, usia itu belum terlalu lama. “Biasanya, bangunan direncanakan mempunyai usia layak selama sekitar 40 tahun,” ungkapnya. Ketika ditanya apakah bangunan itu masih layak, kata Ashar, kalau mengatakan layak atau tidak harus ada uji kelayakannya. “Saya tidak bisa mengatakan layak atau tidak karena belum ada uji kelayakannya,” ujarnya.

credit image : Okezone News